Senin, 24 Mei 2010

gara gara trik sulap limbad, seorang bocah meninggal

Seorang bocah berusia 12 tahun, Heri Setiawan meninggal dunia diduga karena kematiannya karena keingintahuannya mempraktikkan trik sulap dari Limbad, tokoh favoritnya di tayangan televisi. Bocah yang ditemukan meninggal tergantung di ranjang tingkat itu tidak pernah melewatkan acara sulap Limbad dan selalu menirukan atraksi sulap di rumah. Heri meninggal pada Senin (14/12) dengan selendang melilit lehernya dan ujung lain selendang itu tergantung di ranjang tingkat bagian atas. Selain itu, tangan dan kaki korban juga terikat dengan selendang. Satu selendang juga menyumpal mulutnya.

Polres Metro Jakarta Pusat melalui kepala Komisaris Besar Hamidin mengatakan dari sejumlah rekonstruksi ikatan, ternyata ikatan tangan dan kaki Heri bukanlah ikatan mati melainkan ikatan yang mudah dilepas. Karena itu, kendati tangan Heri terikat di belakang, ikatan itu bisa dibuat dan dilepaskan oleh yang bersangkutan. Keterangan dari dokter forensik, menurut Hamidin, juga menguatkan dugaan itu. Dokter tidak menemukan bekas ikatan di tangan dan kaki korban. Tanpa bekas ini, kecil kemungkinan korban sengaja dibunuh.

Ternyata hasil pengembangan polisi disanggah oleh pihak korban, Paman korban, Wiwid Kusniadi, mengatakan ada bekas kebiruan di tangan, kaki, dan leher korban. Selain itu, ikatan pada diri korban juga cukup erat. Perihal ikatan pada korban ini, Hamidin mengakui polisi hanya bisa merekonstruksi dari keterangan saksi karena saat didatangi polisi, ikatan Heri sudah dilepaskan. Hamidin juga tidak menutup kemungkinan lain penyebab kematian.

Orang tua Heri juga menyebutkan Heri tidak pernah melewatkan acara sulap Limbad. Trik-trik sulap langsung dipraktikannya. Siswa kelas I SMP itu suka ikat-mengikat sejak dia di kelas V SD. Polisi juga berupaya mendapatkan rekaman aksi Limbad yang diputar di televisi sebelum Heri meninggal. Sejumlah rekan sekolah Heri juga menyampaikan bahwa teman mereka itu gemar bermain api. Terlepas dari kebiasaan itu, Heri mempunyai banyak kawan. Hal ini terlihat dari banyaknya kawan yang datang melayat ke rumah sakit. Orangtua korban juga memberikan kesaksian bahwa mereka tidak sedang menghukum Heri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar