Rabu, 02 Juni 2010

efek dan akibat masturbasi dan onani bagi kehidupan kedepan

Dorongan seks yang memuncak dan tidak tersalurkan memang bisa mengganggu kesehatan. Karena itu, banyak orang menjadikan masturbasi sebagai jalan keluar yang dianggap aman untuk meredakan gairah dan stres.


Bagi sebagian orang memang ada yang mampu menahan godaan bermasturbasi dengan melakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat seperti olahraga. Namun cukup banyak yang tidak kuat untuk melawannya sehingga harus melakukannya. Di balik kepuasan yang diperoleh, sebenarnya kegiatan ini juga punya efek samping yang buruk, mulai dari efek psikologis hingga menyebabkan ketagihan.

Salah satu dampak buruk masturbasi, menurut Dr Hernano Chavez, konsultan seks, adalah sulit mencapai klimaks saat berhubungan seks atau justru mempercepat ejakulasi atau ejakulasi dini.

"Dengan masturbasi, kita bisa mencapai orgasme sendiri. Lama-kelamaan otak akan terlatih untuk merespons sentuhan-sentuhan tangan sendiri dan mengurangi sensitivitas sentuhan yang berasal dari orang lain. Akibatnya, akan lebih sulit mencapai klimaks," kata Chavez, seperti dikutip situs askmen.com

Secara biologis, ketagihan masturbasi bisa memengaruhi otak dan zat-zat kimia dalam tubuh sehingga berpengaruh pada diproduksinya seks hormon secara berlebihan. Meski dampaknya pada tiap orang berbeda, masturbasi kronik ini bisa menyebabkan rasa lelah, sakit di bagian pelvic, sakit punggung, sakit di bagian testis, hingga rambut rontok.

Karena terbiasa memuaskan diri sendiri tanpa melibatkan orang lain, dikhawatirkan seseorang akan lebih menyukai aktivitas seks sendiri dibandingkan dengan pasangan. Padahal, hubungan seks yang sehat seharusnya bisa memuaskan kedua belah pihak.

Pada orang yang belum menikah, masturbasi yang terlalu sering akan menyebabkan kompulsif masturbasi yang bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Ketidakseimbangan antara hasrat dan kebutuhan pribadi ini bisa menimbulkan rasa pusing dan ingin marah bila belum onani. Pada akhirnya ini akan mengganggu pekerjaan serta hubungan sosial dengan orang lain.

Selain dari yang disebutkan di atas, masturbasi dipandang dari perspektif Alkitab merupakan suatu perbuatan yang tidak berkenan bagi Tuhan. Tetapi karena tidak ada ayat firman Tuhan yang berbicara secara langsung tentang masturbasi, masalah ini masih menjadi perdebatan apakah berdosa atau tidak.

Namun demikian, dalam proses melakukan masturbasi terdapat hal-hal yang dianggap melanggar, yang mengarah kepada perzinahan. "Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya." (Matius 5:27-28)

Karena itu, dari pada masturbasi memikirkan wanita/pria dan membayangkan yang tidak-tidak, Paulus memberikan nasihat untuk sebaiknya memikirkan hal-hal yang baik dan berkenan pada Tuhan, yaitu di Filipi 4:8. (kompas/hart)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar